Senin, 13 Oktober 2014

Menentukan Umur Ternak

Penentuan umur ternak biasa dilakukan oleh peternak dengan maksud-maksud tertentu. Adapun tujuan daripada penentuan umur ternak pada umumnya sebagai berikut:
  • Untuk penentuan bibit yaitu apabila diinginkan memilih ternak yang setepat-tepatnya untuk tujuan bibit.
  • Untuk tujuan pemeliharaan yaitu untuk mengetahui sampai umur berapa ternak termasuk masih produktif untuk dipelihara dan apabila dipandang sudah tidak produktif maka harus berani merubah bentuk usahanya.
  • Untuk tujuan preventiv, terutama pada ternak yang tidak sehat agar dapat dengan tepat diketahui dosis pengobatannya.
  • Untuk menghindari pemalsuan pada proses jual beli ternak terutama di pasaran
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui/menaksir umur ternak. Diantaranya sebagai berikut
  1. Recording (Catatan)
  2. Wawancara
  3. Habitusnya (Tingkah laku)
  4. Gelang atau Cincin pada Tanduk
  5. Pertumbuhan Bulu
  6. Pertumbuhan Gigi
Recording (Catatan)
Menentukan umur ternak dengan cara melihat catatan dari pemilik ternak. Biasanya catatan ternak mengenahi tanggal kawin, tanggal lahir, nama induk, tipe kelahiran, berat lahir, berat sapih, jenis penyakit yang pernah menyerang, tanggal vaksinasi dll. Metode ini adalah yang paling tepat dan akurat dibanding dengan cara-cara yang lain. Namun masih banyak peternak yang belum melakukan pencatatan dalam manajemen pemeliharaannya, sehingga menentukan kesulitan untuk menentukan umur ternak.

Wawancara
Penentuan umur dengan cara mengadakan wawancara adalah dengan menaynyakan secara langsung pada pemilik ternak tersebut baik mengenai tanggal kawin, tanggal lahir, nama induk, tipe kelahiran dll. Ketepatan dan keakuratan hasil sangat tergantung dari kejujuran dari peternak yang diwawancarai.

Habitusnya (Tingkah Laku)
Kebiasaan ternak pada umumnya secara alami bahwa pada ternak yang sehat atau masih muda mempunyai tempramen yang lebih lincah dari ternak yang tidak sehat atau sudah tua.

Gelang atau Cincin pada Tanduk
Yang dimaksud dengan memelihara gelang atau cincin pada tanduk adalah melihat adanya tanda-tanda cincin pada tanduk. Proses terjadinya ciccin tanduk sebagai berikut. Selama ternak tersebut bunting, dimana setiap ternak mempunyai variasi lama bunting yang berbeda-beda, dimana di dalam rahim foetus untuk dapat melakukan pertumbuhannya dibutuhkan sari-sari makanan (zat gizi) yang tidak sedikit, sehingga untuk memenuhinya maka sari-sari makanan yang seharusnya dipergunakan untuk kebutuhan pertumbuhan tanduk sementara dihentikan. Akibat terhentinya suplay makanan untuk pertumbuhan tanduk maka pertumbuhan tanduk akan terhenti dan ini menyebabkan terjadinya bentuk cincin pada diameter tanduk. Hal ini dapat dilihat pada tanduk sapi dan kerbau yang suplay makanannya kurang.

Pertumbuhan Bulu
Pada umumnya bahwa ternak yang masih muda pertumbuhan bulunya kasar tidak teratur dan lebih panjang daripada yang tua yaitu pendek, teratus dan halus.
Pertumbuhan Gigi
Yang dimaksud untuk melihat gigi adalah
  1. Mulai timbulnya gigi
  2. Pergeseran bidang asah gigi
  3. Pergantian gigi
  4. Tanggal/lepasnya gigi
  5. Mulai terbentuknya bintang gigi
Dalam menentukan umur ternak dengan melihat pertumbuhan pada gigi, perlu diperhatikan bentuk gigi dari jenis ternak, apakah herbivora, karnivora maupun omnivora.

Menurut klasifikasinya, gigi dapat dibedakan atas:
  1.  Gigi seri (dentis incesivi)
  2. Gigi taring (dentis canimis)
  3. Gigi geraham muka (praemolaris) yaitu molar yang masil bisa berganti
  4. Gigi geraham belakang (maloris) yaitu molar yang tidak berganti
Dalam menentukan umur ternak dengan melihat pertumbuhan gigi, perlu diperhatikan perbedaan antara gigi temporer dan gigi permanen. Perbedaan gigi seri temporer dengan gigi permanen adalah

Perbedaan
Gigi Seri Temporer
Gigi Permanen
Bentuk
Lebih Kecil
Besar
Letak
Dapat berganti
Tetap
Warna
Putih
Kekunung-kuningan
Mahkota
Lebih Kecil
Besar

1 komentar: