Kali ini, saya ingin share Essay tentang diri aku sendiri tentunya. Lumayan lah buat referensi. Silahkan kalau mau baca.
Esai adalah karangan
prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai
satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal
mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya dan
seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang
formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan
penulisan.
Sumber: http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html
Sumber: http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html
Esai adalah karangan
prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai
satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal
mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya dan
seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang
formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan
penulisan.
Sumber: http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.htm
Sumber: http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.htm
Essay? apa itu?
Jika kita membuka KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesi) kita tidak akan menemukan kata essay, akan tetapi ketika kita mencari kata esai, maka kita akan menemukan artian ; karangan prosa yg membahas suatu masalah secara sepintas lalu dr sudut pandang pribadi penulisnya.
Lalu manakah yang benar dalam penulisannya? essay atau esai. Terlepas dari itu mari simak contoh esai tentang diri saya pribadi berikut ini.
Namaku Ahmad
Pranowo lahir pada tanggal 13 November 1995 di kota kecil nan asri Pati dengan
slogan yang terkenal Pati Bumi Mina Tani. Aku seorang muslim. Aku memiliki 2
saudara laki-laki dan aku sendiri anak trakhir dari kedua orang tuaku. Lahir di
desa, menurutku sebuah anugrah tersendiri bagiku. Udara sejuk, asri, nyanyian
burung bersahutan tiap pagi. Dan itu adalah
sebuah kenikmatan dari Tuhan yang patut saya syukuri.
sebuah kenikmatan dari Tuhan yang patut saya syukuri.
Kebanyakan anak
ketika usia 5-7 tahun, mereka bisa menikmati masa kanak-kanak di TK. Tapi itu
tidak berlaku bagiku. Saat usiaku 7 tahun, Sekolah Dasar (SD) adalah pijakan
pertamaku di dunia pendidikan. Dan ternyata hal ini menjadi boomerang, karena
kelas 1 aku tidak naik kelas. Bagaimana mau naik? Menulis, membaca saja aku
tidak bisa. Tapi ada hikmah dibalik semua itu, tidak tahu kenapa setelah itu
aku selalu dapat peringkat 3 besar. Namun, SMP adalah tempat yang membuatku tak
bisa berbicara banyak. Mengenyam pendidikan di SMP favorit hanya membuatku
menjadi penonton anak-anak yang jauh lebih pandai dariku. Dan membuatku menjadi
anak yang tidak begitu aktif. Tapi, aku jalani hari demi hari dengan santai. Karena
saat aku SMP aku hanya berpikir bahwa pergi kesekolah yang penting mengisi
daftar hadir. Ketika naik satu tingkat, yaitu SMK aku menjadi sosok anak yang cukup
aktif. Hampir semua kegiatan sekolah selalu aku ikuti. Mulai dari Ekskul
Pramuka, sepakbola, English Club dan yang paling mengesankan adalah berkecimpung
di organisasi macam OSIS. Dari kelas X-XII aku selalu aktif diberbagai kegiatan
sekolah, yang membuatku dikenal dan tentunya akrab dengan semua guru. Tapi ada
hal yang paling membuatku bangga adalah saat dimana aku menjadi ketua OSIS.
Memang hal itu adalah tugas berat yang harus aku emban. Tapi, justru inilah
yang menjadikanku pribadi yang lebih baik lagi. Melalui OSIS kepribadianku
semakin lebih baik lagi. Dan manfaatnya sangat terasa hingga saat ini.
Seiring
berjalannya waktu, kemampuan berpikir manusia juga akan berkembang pesat. Pun
dengan diriku. Sempat ada keinginan untuk mencari pundi-pundi dollar seusai
tamat sekolah. Disisi lain, aku juga ingin mencari lebih banyak lagi ilmu dan
pengalaman. Karena ada kata-kata “DENGAN ILMU HARTA TAHTA DAN WANITA AKAN DATANG DENGAN SENDIRINYA”. Menurut
pandanganku kata-kata itu ada benarnya juga. Di tambah lagi “PENGALAMAN ADALAH
GURU YANG SEBENARNYA”. Terlepas dari pepatah itu keinginan untuk mendapat
pengalaman dan ilmu yang lebih memang telah menggumpal di benakku. Bukan untuk
mencari kekayaan. Hanya berharap untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dan
berguna pada bangsa dan negara serta kedua orang tua dengan ilmu yang aku punya.
Tidak peduli seberapa besar apa aku berguna tapi keinginan untuk menjadi berguna
adalah hal yang penting bagiku.
Aku seorang manusia yang ingin sekali berguna
bagi semua orang di sekitarku. Ketika aku berguna bagi orang lain, sesungguhnya
itulah yang membuatku bahagia. Karena pada dasarnya semua orang pasti ingin
sekali bahagia. Sungguh, kebahagiaan sejadi bukan diukur dari banyaknya harta,
tidak diukur dari status sosial. Karena bagiku menjadi orang yang berguna
itulah bahagia yang sesungguhnya. Kelak aku akan membantu saudara-saudaraku
yang membutuhkan pertolongan. Aku yakin, apa yang aku lakukan akan lebih mudah
jika aku meminta kepada Dia yang menciptakan. Dan setiap perbuatan baik pasti
akan mendapat balasan yang baik pula.
Pada intinya,
aku mencari ilmu bukan hanya untuk diriku sendiri. Dulu, memang berbeda dengan
sekarang. Seiring bertambahnya usia, seiring berjalannya waktu. Kemampuan
berpikirku juga berkembang. Dan itulah yang membuat aku semakin memahami betapa
pentingnya ilmu. Satu hal lagi yang penting, bahwa ilmu bisa datang dari mana
saja.
Kontak saya
BalasHapusKontak saya
Kontak saya
Kontak saya
Kontak saya